Sejarah Gunung Bromo dan Legenda Asal Mula Suku Tengger

By | February 4, 2022
Sejarah Bromo dan Legenda Suku Tengger Bromo

Mengusut tuntas tentang cerita dan serta asal-usul suku tengger Bromo. kali ini Travel Bromo akan merangkum sebuah kisah nyata yang di ambil dari rakyat suku tengger Bromo sendiri, dengan banyaknya versi untuk Sejarah Bromo ini sehingga kami dapatkan sebuah kisah tentang Sejarah Gunung Bromo dan Legenda Asal Mula Suku Tengger.

Sejarah Pembentukan Gunung Bromo Menurut Cerita Rakyat

Gunung Bromo (2.3329M dpl) merupakan gunung merapi yang masih aktif sehingga memiliki kawah yang juga sangat mempesona untuk dilihat. Kawah ini memiliki diameter kurang lebih 800 meter (Utara-Selatan) dan 600 meter (timur-barat). Untuk bisa menikmati pemandangan kawah ini dari dekat, anda bisa berjalan kaki atau naik kuda. Lalu, anda akan menaiki anak tangga yang berjumlah 250. Barulah anda bisa sampai ke dekat kawah dan menikmati langsung pesonanya.

Dahulu kala berdasarkan cerita rakyat suku tengger gunung Bromo berasal dari Gunung Tengger dengan ketinggian 4.000M dpl, sebuah gunung tertinggi di masanya setelah gunung Semeru (3.676M dpl). Karena seringnya terjadi letusan kecil yang akhirnya menjadi sebuah letusan dahsyat sehingga menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari 8km. Akibat letusan tersebut, muncul gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Widodaren, watangan, Kursi, dan Gunung Batok yang bisa anda lihat sampai saat ini.

Legenda Asal Mula Rakyat Suku Tengger Bromo

Lalu untuk legenda gunung Bromo sendiri di ceritakan pada dahulu kala ketika dewa dewi senang turun kedunia, kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah dan mencari tempat pengungsian. Pada saat itulah dewa mulai menuju ke sebuah tempat di sekitar kawasan gunung bromo. Di Gunung bromo ini masih dalam ke’adaan tenang, tegak di selimuti kabut putih. Para Dewa yang mendatangi tempat di sekitar gunung bromo bersemayam di lereng gunung Penanjakan, di tempat itulah dapat terlihat matahari dari timur yang begitu indah dan matahari itu pun tenggelam di sebelah barat.

Di sekitar gunung penanjakan, tempat para dewa bersemayam, terdapat pula tempat pertapa tersebut. Dan kegiatannya nya tiap hari hanyalah memuja dan mengheningkan cipta. Suatu ketika hari yang berbahagia, seorang istri itu melahirkan seorang anak laki-laki yang di beri nama JOKO SEGER anak ini mempunyai wajah yang tampan, cahayanya terang. Benar-benar anak yang lahir sperti titisan dewa yang suci. Sejak di lahirkan, anak tersebut menampakkan kesehatan dan kekuatan yang luar biasa. JOKO SEGER sendiri mempunyai arti yang sehat dan kuat. Di tempat sekitar Gunung penanjakan, lahir juga bayi perempuan yang di beri nama RORO ANTENG, anak ini mempunyai wajah yang cantik dan elok. RORO ANTENG adalah satu-satunya nya anak yang paling cantik di tempat itu di kawasan gunug bromo.

Dari hari ke hari tubuh RARA ANTENG tumbuh besar dan tampak begitu cantik saat ia menjadi dewasa. Banyak putra raja melamarnya. Namun pinangannya di tolak. Karena RARA ANTENG terpikat oleh kegantengan si JOKO SEGER.

Kedatangan Pembajak Sakti ke kawasan Bromo

Sejarah gunung Bromo berlanjut ketika suatu hari RARA ANTENG akan dipinang oleh seorang pembajak yang sangat jahat tidak hanya Jahat Pembajak itu begitu Sakti mandraguna. RARA ANTENG yang terkenal halus persaannya tidak berani menolak begitu saja kepada pelamar sakti. Maka ia minta supaya di buatkan lautan di tengah-tengah gunung bromo. Dengan permintaan yang aneh dianggapnya pelamar sakti itu tidak akan memenuhi permintaanya. Lautan yang diminta itu harus di buat sehari semalam. tidak banyak mikir kemudia Pembajak sakti itu lalu menyanggupi permintaan RARA ANTENG Tersebut.

Pelamar sakti itu memulai pekerjaannya dengan alat sebuah tempurung kelapa atau di sebut Batok Kelapa, dengan menggunakan segenap kesaktiannya pekerja’an itu hampir selesai. RARA Anteng pun mulai gelisah. Dia takut orang yang tidak ia cintai malah akan menikah dengan si Pembajak Sakti itu. Lalu timbullah pikiran untuk menggagalkan pekerjaan pembajak sakti itu.

Kemudian timbullah ide cerdik, ketika itu RARA ANTENG mengajak masyarakat khususnya para ibu-ibu untuk menumbuk padi tengah malam untuk membangunkan ayam yang sedang tertidur. Kokok ayam pun sambil bersahutan. Seolah fajar telah tiba. Pembajak Sakti itu mendengar suara kokok ayam di kiranya hari sudah fajar. Dengan kesal ia melempar batok kelapa itu dan jatuh di samping gunung bromo, batok tersebut berubah menjadi gunung yang bernama gunung Batok.

Pernikahan Joko Seger dan Roro Anteng

Mendengar kalau pembajak gagal dengan permintaanya, suka citalah ia dan bisa tersenyum manis. Dan melanjutkan hubungannya dengan si JOKO SEGER, dan hingga pada akhirnya merekapun menjadi sepasang suami istri yang berbahagia.

Di balik rumah tangga mereka. Ternyata. RORO ANTENG tidak di karunia keturunan. Bersemedi lah RORO ANTENG di puncak gunung bromo. Dan memohon kepada sang penguasa. Sang penguasa mengabulkan permintaanya. Dengan syarat, apabila ia mendapat keturunan, anak bungsu mereka harus di korbankan. RARA ANTENG menyanggupi persyaratan itu. Kemudian di dapatinya putra putri mereka berjumlah 25 anak. Namun seperti yang kita ketahui jika naluri seorang ibu tidak lah tega membiarkan anak-anaknya menjadi korban. Sehingga ia melanggar perjanjian dengan dewa penguasa. Dewa menjadi marah dan terjadilah malapetaka di tempat itu. Gunung Bromo mulai melahap ke semua anak-anak roro anteng dengan api yang menyala ke dalam kawah.

Sesudah kejadian itu, terdengar lah suara gaib terdengar begitu keras yaitu: saudara-saudaraku yang ku cintai, kita telah di korbankan oleh orang tua kita dan hyang widi di kawah bromo. Aku ingat kan kepada kalian. Setiap bulan kesada pada hari ke-14 mengadakan sesajian kepada hyang widi di kawah gunung bromo. Kebiasaan itu yaitu Upacara adat Nyadnya Kasada / kasodo selalu di adakan secara turun menurun setiap tahunnya di adakan di poten lautan pasir dan bromo.

Sejarah Gunung Bromo dan Legenda Asal Mula Suku Tengger

Begitulah Sejarah dan legenda Gunung Bromo yang sampai ini menjadi budaya bangsa, semoga cerita rakyat suku tengger ini menjadi sebuah cerita yang bermanfa’at untuk para pembaca.